Sinta 2, Penulis: Revis Asra, Dyan Andryani, Ade Adriadi, Izu Andry Fijridiyanto, Joko RidhoWitono, Oliver Gailing
Abstrak : Rotan jernang (Calamus spp.) merupakan salah satu sumber penghasilan yang penting bagi masyarakat Desa Seko Besar dan Taman Bandung yang bermukim di dekat hutan alam di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Kulit buah jernang mengandung resin merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena bermanfaat sebagai bahan baku obat dan pewarna alami. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi jenis-jenis jernang di daerah tersebut, mengkaji perbedaan dari setiap jenis, mengetahui pemanfaatan, cara pengolahan resin jernang secara tradisional, upaya pelestarian dan mengetahui nilai guna dan nilai budaya. Metode yang digunakan adalah wawancara langsung berdasarkan kriteria tertentu (snowball sampling) terhadap 40 responden, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Nilai guna dihitung dengan menggunakan Use Value (UV) dan nilai nilai budaya dihitung dengan menggunakan Index of Cultural Significance (ICS). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan empat jenis-jenis jernang di Desa Seko Besar dan Taman Bandung yaitu Calamus draco Willd. (jernang rambai), C. micracanthus Griff. (jernang kelamuai), C. maculatus (J.Dransf.) W.J.Baker (jernang bengkarung), dan C. didymophyllus (Becc.) Ridl. (jernang burung). Pemanfaatan jernang secara tradisional oleh masyarakat yaitu sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit dan bahan kerajinan tangan. Upaya pelestarian dan budidaya yang oleh masyarakat yaitu dengan menanam jernang pada kebun karet di sekitar pekarangan rumah dan pemanenan buah yang tidak merusak tanaman induknya. Nilai UV tertinggi terdapat pada jenis C. draco dan C. micracanthus yaitu 1,00 dan terendah C. maculatus yaitu 0,85. Nilai ICS rotan jernang C. draco dan C. micracanthus yaitu 18, sedangkan C. didymophyllus dan C. maculatus yaitu 2,5.
0 komentar:
Posting Komentar