Mohammad Fathi Royyani, Oscar Efendy, Ida Farida Hasanah, Resti Rambu Ana,
& Rimba Bintoro
ABSTRAK. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran tumbuhan pekarangan rumah sebagai strategi ketahanan pangan masyarakat Sumba Timur. Argumentasi utama pada artikel ini adalah strategi dan adaptasi dari orang lokal untuk bertahan hidup di pulau yang terbatas sumberdaya alam dengan memanfaatkan secara optimal tumbuhan dan tanah yang dimilikinya. Pekarangan rumah dioptimalkan fungsinya oleh masyarakat untuk bertahan hidup melalui penanaman tumbuhan yang berguna sebagai bagian penting dari cara bertahan hidup. Untuk mengkaji permasalahan tersebut digunakan teknik wawancara sebagai cara untuk pengumpulan data. Ada dua cara wawancara yang digunakan, yaitu secara open-ended dan indepth interview. Open-ended digunakan untuk menggali informasi nama lokal dan kegunaan suatu tumbuhan. Sedangkan indepth interview digunakan untuk menggali nilai-nilai kultural dari tumbuhan yang digunakan. Dalam wawancara, dilakukan klasifikasi informan, yakni informan kunci (key informan) dan informan biasa (ordenary informan). informan kunci adalah tokoh- tokoh masyarakat, dukun, tokoh agama sedangkan informan biasa adalah warga Desa Wanggameti. Dari data yang dikumpulkan, diketahui bahwa masyarakat secara umum menanam jenis-jenis tertentu yang bisa dimanfaatkan secara harian dan musiman. Tumbuhan yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian adalah berupa sayur-sayuran sedangkan yang musiman adalah buah-buahan.
Kata Kunci: Etnobotani, Sumba Timur, pekarangan, tanaman
Note: EB-1
DOWNLOAD FULL TEXT